Anggota DPRD Manado Komisi II Fraksi Demokrat Jemput Aspirasi Masyarakat Kelurahan Ranotana

13

Manado-

Anggota DPRD Kota Manado Komisi II Franklin Sinjal SH MH dalam menjalankan amanat sebagai penyambung lidah Rakyat, menggelar Reses tatap muka dan menjemput aspirasi masyarakat di Kelurahan Ranotana Lingkungan 1 Kecamatan Sario. Jumat (14/04)

Boy Kolanus sebagai warga menyampaikan aspirasi mengenai kawasan kuliner yang sekarang akses jalan sudah semakin sempit.

“Kami sebagai warga hanya bisa mengharapkan dari Anggota Dewan terhormat agar kiranya drainase di tutup bagian atasnya supya bisa menjadi lahan parkir untuk pengunjung.” Ucap Kolanus.

Sementara itu Amon Tumonggor Warga Kelurahan Ranotana Lingkungan 1 mempertanyakan soal Fooging dan kenaikan PBB yang sudah berubah nama menjadi pajak bangunan dan gedung, yang sampai 50 persen.

“Kami sebagai masyarakat minta agar dilakukan reguler, minimal beberapa bulan sekali, sehingga tidak akan menimbulkan korban. Dan juga minta diturunkan lagi, kalaupun mau dinaikkan harusnya secara perlahan.” Ucap Tumonggor.

Berpindah ke johny Weol Warga Kelurahan Ranotana Linkungan 5 menyampaikan bahwa ada proyek kelurahan Ranotana lingkungan I yang tak genap.

“Disini kami mempertanyakan ada pembangunan jalan sepanjang 100 meter, tetapi kemudian yang ada hanya 70 meter.” Kata Weol.

aspirasi dari anggota PKK, yang mempertanyakan dana PKK karena paling banyak serap anggaran, namun semua kegiatan di bawah, para anggota  yang harus mencari padahal tak boleh minta.

Menanggapai pertanyaan yang ada, sapaan akrab angky mengatakan semua yang disampaikan, dan menegaskan akan memperjuangkannya di parlemen.

“Bahkan ada yang dipertanyakan, apakah pembangunan jalan 100 meter yang tak sampai, sehingga curiga ada indikasi korupsi.” Tegas Sinjal

Saat di wawancarai Franklin Sinjal mengatakan, Reses itu adalah perintah undang-undang mulai dari nomor 17 tahun 2014 tentang MD3, Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.

“hingga PP nomor 16 tentang pedoman penyusunan DPRD dan tata tertibnya. Selaku wakil rakyat harus dan wajib menemui para konstituennya, di daerah pemilihan, untuk melihat, mendengar dan memastikan kondisi masyarakat di situ, tanpa memandang bulu. Sebab saat ini adalah wakil rakyat bukan hanya dari partai saja.” Pungkas Franklin.

Ditambahkannya lagi, Franklin meminta masyarakat di wilayah tersebut, memanfaatkan keberadaannya di legislatif agar aspirasi mereka bisa dikawal dan diperjuangkan sesuai dengan tujuan menjadi wakil rakyat. 

“Saya juga mengajak orang-orang di sini untuk mencari cara bagaimana mendesain kota ini, sehingga tidak lagi banjir, sebab selama ini selalu menjadi langganan banjir meskipun sudah dibuat drainase besar,” katanya.

Setelah acara usai di akhiri dengan foto dan makan bersma.(risky)